3 Sep 2011

Terimakasih Pahlawan Ku

Setelah menonton tayangan kickandy metro tv 2 september 2011, tentang bukan tenaga medis biasa. Saya teringat cerita tentang teman saya yang sudah empat kali melewatkan sholat idul fitri bersama keluarganya, karena sedang jaga piket di sebuah rumah sakit di bandung di waktu yang bersamaan dengan 1 syawal tersebut. 
Hal ini pun pernah saya alami tiga tahun yang lalu, walaupun saya masih bisa melaksanakan sholat idul fitri tapi harus kembali piket besoknya di salah satu perusahaan telekomunikasi di jakarta. 
Beberapa profesi atau pekerjaan memang tidak mengenal hari libur nasional dan hari raya. Pekerjaan tersebut harus setia ada dan melayani setiap saat, contohnya pekerjaan di bidang perhubungan, kesehatan, telekomunikasi, informasi, perdagangan dan keamanan.
Mereka-mereka yang bekerja di bidang-bidang tersebut harus rela tidak kumpul dengan keluarga disaat hari raya atau hari libur nasional. Mereka bersedia bekerja dan melayani masyarakat saat dibutuhkan.
Terlalu berlebihan memang jika saya menyebut mereka itu pahlawan, tapi menurut saya mereka telah berjasa, mereka tidak mengenal waktu saat bekerja walaupun itu terpaksa karena tuntutan profesi. Hal ini sangat berguna bagi saya, contohnya Ayah saya yang tadi sore periksa ke dokter karena beliau sedang sakit padahal sekarang masih dalam keadaan libur panjang lebaran.
Kemarin saya sempat melihat berita di stasiun tv nasional mengenai penjaga pintu kereta api di jakarta, beliau rela tidak berlebaran dengan keluarganya untuk mengemban tugas mulia tersebut. Padahal beliau sudah empat belas tahun lebih belum menjadi pegawai negeri sipil, tapi beliau masih bersedia bekerja.
Hal itu menurutku sudah cukup bagi mereka untuk disebut pahlawan. Mereka tetap bersedia bekerja di hari raya dan libur nasional, mereka sudah berjasa melayani kita setiap saat.

Terimakasih Pahlawan Ku. Semoga keringat yang kalian curahkan bisa menjadi bekal di Akhirat kelak. Saya yakin semua ini ada hikmahnya. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar