26 Sep 2011

Curug Malela : Niagara Mini Dari Indonesia

Pemandangan dari mushola 1 KM sebelum curug.

 Pemandangan curug dari dekat

  
Foto saya bersama Willy, Wahyudi, Fikri, Rifaldi & Asep :)
  
Curug atau dalam bahasa indonesia lebih dikenal Air Terjun adalah formasi geologi dari arus air yang mengalir melalui suatu formasi bebatuan yang mengalami erosi dan jatuh ke bawah dari ketinggian (wikipedia). 
Curug Malela sendiri berada di sebuah desa di daerah Bandung Barat tepatnya di Desa Cicadas Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat. Perjalanan dari Kota Bandung dapat ditempuh 4 jam dengan mengendarai kendaraan berroda dua, kurang lebih 90 KM dari Kota Bandung.
Sampai photo ini di posting tidak ada tiket masuk untuk masuk ke curug. Sayang memang, curug malela ini belum banyak didatangi wisatawan dan pemerintah belum terlalu mendukung tempat wisata ini. Jalanan dari kantor kecamatan gunung halu belum terlalu bagus untuk dilalui, bahkan sesampainya di ujung kecamatan gunung halu kurang lebih 8 KM sebelum curug, jalanan sudah sangat tidak layak dilalui oleh kendaraan, khususnya kendaraan yang jarak antara body dengan tanahnya pendek. Sesampainya di tempar parkiran, perlu stamina khusus untuk menuju ke curug nya langsung karena dari tempat tersebut ke curug kurang lebih ditempuh 1 KM dengan jalanan yang naik turun membelah gunung :). Di daerah tersebut pun sebenarnya ada 7 curug, salah satunya curug kebul. Curug malela adalah curug terdekat dari tempat parkir, dan curug kebul merupakan curug tertinggi. 
Dari informasi yang saya dapatkan dari penduduk setempat kabarnya pemerintah provinsi dan kabupaten bandung barat sudah mulai mendukung curug malela ini untuk dijadikan tempat wisata, bulan Oktober nanti akan di lakukan perbaikan jalan-jalan dan area tersebut. Semoga saja hal ini benar-benar terealiasasi. Aamiin

19 Sep 2011

"Koboi Kumis" Telah lahir

Rabu, 3 Agustus 2011 akhirnya "Koboi Kumis" telah lahir bertempat di depan gedung FPMIPA-C Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, setelah tertunda karena kesibukan saya yang so sibuk. hehe
"Koboi Kumis" ini adalah nama dari sebuah pohon yang ditanam oleh saya, pohonnya sendiri adalah pohon buah mangga berjenis manalagi atau dalam bahasa latin bernama Mangifera indica. Bibit pohon mangga ini dibeli di sebuah toko tanaman di daerah jalan sersan bajuri.
Tujuan saya menanam pohon ini adalah selain untuk menanam pohon atau penghijauan, saya juga ingin memiliki kenangan di kampus saya selain tempat untuk menuntun ilmu.
Sebelum menaman pohon tersebut saya pernah membaca sebuah tulisan dari sebuah forum internet mengenai program adopsian pohon. Program tersebut sebenarnya dilakukan dengan cara menanam pohon di pinggir jalan di Bandung mengingat sekarang pohon-pohon di Bandung sudah banyak yang ditebang oleh pemerintah atau oleh pemiliknya. Pohon-pohon yang ditanam tersebut atau disebut adopsian diberi nama oleh pemiliknya atau pengadopsinya, nama dari pohon tersebut bisa diambil dari tokoh-tokoh yang menurut pemiliknya berkesan dalam hidupnya atau diambil secara acak yang penting gampang untuk diingat bahkan tokoh-tokoh politikus pun bisa dijadikan nama adopsian kita :).
Program ini yang menjadi inspirasi saya untuk menaman pohon di kampus saya. Sebenarnya saya ingin sekali menanam pohon tersebut di jalanan bandung, hanya saja perlu dukungan moril dan materil yang lebih untuk itu. hehe 
Bersama dengan teman saya, Ridwan Fajar & Ricky Ikbal P, kami mencoba untuk melakukan program tersebut di tempat kuliah saya yaitu UPI. Saya sempat mengajak beberapa teman lainnya, tapi mereka kurang tertarik dengan hal itu.
Saya memilih UPI karena dalam seminggu setidaknya saya datang ke tempat ini tiga kali. Dan saya bisa lebih sering melihat dan merawat pohon adopsian saya. Awalnya saya mau menanam pohon tersebut di parkir mobil pinggir gedung FPMIPA-C (lihat gambar di sebelah kanan), hanya saja setelah ngobrol sana ngobrol sini, lahan tersebut tidak boleh ditanami pohon lagi. Isunya si karena takut nyampah dalam artian  nantinya banyak daun-daun yang berserakan jika sedang musim semi. hhhmm
Karena tidak mau ribet akhirnya saya memutuskan untuk menanam pohon tersebut di depan gedung FPMIPA-C bersama Ridwan, sedangkan punyanya Ricky ditanam di sebelah kanan gedung tersebut. Izin nya pun tidak terlalu rumit, saya hanya ngobrol dengan orang yang mengurusi tanaman dan menjaga gedung tersebut, berbeda mungkin jika saya menamannya di lahar parkir tadi.
Saya sendiri menamai pohon tersebut dengan nama "Koboi Kumis", mungkin bagi sebagian orang akan aneh atau asing mendengar nama itu, tapi bagi para bobotoh PERSIB akan tahu siapa sosok "Koboi Kumis" tersebut.
Setelah saya punya adopsian pohon, saya kadang suka datang ke kampus hanya untuk menyiram si "Koboi Kumis", tapi memang sifat kemalasan saya lebih sering muncul. Tapi setidaknya saya punya tanggungjawab untuk merawat pohon tersebut dan mudah-mudahan sifat ini tidak kalah dengan kemalasan saya. Saya berharap semoga "Koboi Kumis" dapat tumbuh besar dan dapat berguna kelak bagi siapapun. :)

3 Sep 2011

Terimakasih Pahlawan Ku

Setelah menonton tayangan kickandy metro tv 2 september 2011, tentang bukan tenaga medis biasa. Saya teringat cerita tentang teman saya yang sudah empat kali melewatkan sholat idul fitri bersama keluarganya, karena sedang jaga piket di sebuah rumah sakit di bandung di waktu yang bersamaan dengan 1 syawal tersebut. 
Hal ini pun pernah saya alami tiga tahun yang lalu, walaupun saya masih bisa melaksanakan sholat idul fitri tapi harus kembali piket besoknya di salah satu perusahaan telekomunikasi di jakarta. 
Beberapa profesi atau pekerjaan memang tidak mengenal hari libur nasional dan hari raya. Pekerjaan tersebut harus setia ada dan melayani setiap saat, contohnya pekerjaan di bidang perhubungan, kesehatan, telekomunikasi, informasi, perdagangan dan keamanan.
Mereka-mereka yang bekerja di bidang-bidang tersebut harus rela tidak kumpul dengan keluarga disaat hari raya atau hari libur nasional. Mereka bersedia bekerja dan melayani masyarakat saat dibutuhkan.
Terlalu berlebihan memang jika saya menyebut mereka itu pahlawan, tapi menurut saya mereka telah berjasa, mereka tidak mengenal waktu saat bekerja walaupun itu terpaksa karena tuntutan profesi. Hal ini sangat berguna bagi saya, contohnya Ayah saya yang tadi sore periksa ke dokter karena beliau sedang sakit padahal sekarang masih dalam keadaan libur panjang lebaran.
Kemarin saya sempat melihat berita di stasiun tv nasional mengenai penjaga pintu kereta api di jakarta, beliau rela tidak berlebaran dengan keluarganya untuk mengemban tugas mulia tersebut. Padahal beliau sudah empat belas tahun lebih belum menjadi pegawai negeri sipil, tapi beliau masih bersedia bekerja.
Hal itu menurutku sudah cukup bagi mereka untuk disebut pahlawan. Mereka tetap bersedia bekerja di hari raya dan libur nasional, mereka sudah berjasa melayani kita setiap saat.

Terimakasih Pahlawan Ku. Semoga keringat yang kalian curahkan bisa menjadi bekal di Akhirat kelak. Saya yakin semua ini ada hikmahnya. Aamiin.

2 Sep 2011

DNS (Domain Name System)

Setelah lama tidak menulis dan baca-baca hal-hal mengenai linux, server dan teman-temannya. Akhirnya saya menulis kembali mengenai itu. Itu pun sebenernya terpaksa karena tuntutan profesi. :)
Tulisan yang akan saya bahas kali ini mengenai DNS (Domain Name System). Apa sih dns itu?

Domain Name System (DNS) merupakan sistem berbentuk database terdistribusi yang akan memetakan/mengkonversikan nama host/mesin/domain ke alamat IP (Internet Protocol) dan sebaliknya. DNS seperti nama kontak dalam handphone, dimana nama kontak tersebut mewakili no handphone tersebut.
Struktur database DNS berbentuk hierarki atau pohon yang memiliki beberapa cabang. Cabang-cabang ini mewakili domain, dan dapat berupa host (second level domain), subdomain (third level domain), ataupun top level domain.
Domain teratas adalah root, ini diwakili dengan titik. Selanjutnya domain yang terletak tepat dibawah root disebut top level domain (TLD). Ada 3 pengelompokan di TLD ini, yaitu :